Perubahan implikasi e-pay sudah sanggup melahirkan satu inovasi baru yakni pelayanan khalayak bergerak atau kerap disebutkan dengan service jemput bola. Service itu ialah pelayanan khalayak yang bepindah merapat ke warga. Salah satunya pelayanan khalayak bergerak dalam Indonesia sebagai kasus dalam riset ini ialah pelayanan SIM keliling.

Semangat masyarakat yang tinggi dengan pelayanan itu jadi background penulis berminat untuk membahas lebih dalam berkenaan permasalahan apa yang ditemui oleh pemberi service dalam pemberian service bergerak berbasiskan tehnologi info (SIM Keliling) dan bagaimana jalan keluar untuk menyelesaikannya dan adakah ketidaksamaan permasalahan yang terjadi antara wilayah.
Sistem penghimpunan data dalam riset ini ialah interviu langsung dengan beberapa petugas yang bekerja dalam penerapan SIM keliling dan pengamatan langsung dalam penerapan SIM keliling. Dan sistem analitis data dalam riset ini memakai grounded theory.
Lebih Jauh mengenai SIM Keliling
Dalam riset yang sudah dilakukan di Sleman, Bantul dan Kulon Progo diketemukan tiga kelompok besar permasalahan yang ada dalam penerapan SIM keliling di daerah itu yakni kendala tehnik, kendala organisasi dan kendala infrastruktur fisik. Disamping itu hasil riset ini hasilkan 14 jalan keluar yang selanjutnya digolongkan jadi dua kelompok yakni berdasar dimensi servqual dan dimensi waktu.
Berdasar dimensi servqual dari 14 jalan keluar yang ada digolongkan jadi lima kelompok yakni jalan keluar yang memiliki sifat tangible, jalan keluar yang memiliki sifat reliability, jalan keluar yang memiliki sifat responsiveness, jalan keluar yang memiliki sifat assurance, jalan keluar yang memiliki sifat empathy.
Dan pengelompokkan yang berdasar dimensi waktu di bagi jadi dua yakni jalan keluar untuk menuntaskan permasalahan dalam pelayanan SIM Keliling yang memiliki sifat sementara dan yang memiliki sifat tetap.
Perbedaan Mendasar
Ketidaksamaan permasalahan yang ada dalam pelayanan SIM kelliling antara wilayah ialah minimal jumlah pemohon, ketidakintegrasian data, kemampuan petugas dan computer yang kurang, ketidakjelasan waktu pembaruan, susahnya medan menempuh, minimnya taktik rencana, tidak ada penilaian service dan ketidaksamaan jalan keluar yang diambil antara wilayah ialah ketakstabilan koneksi internet, ketidakjelasan waktu pembaruan kerusakan dan ketertinggalan pengangkutan kartu SIM.
Penemuan dalam riset ini ialah ada satu permasalahan yang lain di antara permasalahan yang diketemukan dalam riset ini dengan permasalahan hasil penemuan dari teori yang sudah ditelaah dalam study literatur yakni tidak ada kekebalan pegawai.